Otopips Related Ads
Related Articles
Sebuah usaha tidak akan pernah terlepas dari yang namanya resiko. Apapun usaha yang kita geluti pasti ada resiko yang terkandung didalamnya. Dengan demikian maka kita perlu cara untuk mengurangi resiko itu, cara tersebut dinamakan Manajemen Resiko. Artinya bagaimana kita dapat mengendalikan Resiko yang kita tanggung atau bagaimana meminimalisasi Resiko.
Sebagai Contoh:
"Saya berharap bisa mendapat untung yang besar dari trading forex. Dengan penuh keyakinan, saya masukkan $1000 ke dalam sebuah broker. Uang $1000 tersebut adalah hasil menabung saya selama setahun terakhir. Setelah membuka posisi pertama sebesar 3 lot, saya mendapatkan profit $500, “Hebat, sehari saja uang saya sudah bertambah 50%. Wah, kalau buka 5 lot, kan bisa lebih banyak nih.” gumam hati saya.
Lalu, saya buka lagi 5 lot, grafik mulai bergerak berlawanan dengan kehendak saya. Dengan posisi floating minus yang cukup besar, saya lirik equity saya, wah tinggal $800… Sambil berkeringat dingin, hati saya berkata, “Tenang, tenang, sebentar lagi pasti grafik berbalik arah…” Namun, kenyataan berbicara lain, equity sekarang tinggal $450 saja. Badan mulai panas dingin,
hati terasa kacau, makanan di atas meja tak lagi nikmat, dan bantal pun tidak empuk lagi.
Akhirnya, momen kiamat tiba, account saya terkena margin call. Hasil kerja setahun kemarin, hilang begitu saja. Saya mulai cerita kepada teman-teman, “Broker saya penipu, scam. Mereka mengambil uang saya, berkali-kali requote saat saya mau profit besar, eksekusinya lambat, blah blah blah…” (memang kasihan bener kambing yang berwarna hitam). Hal itu adalah pelampiasan semata, di mana saya tidak sanggup menerima kenyataan bahwa uang yang saya peroleh dengan kerja keras, hilang begitu saja. Apa artinya? Apa yang saya pertaruhkan di sini terlalu besar, jauh lebih besar dari yang bisa saya relakan. "
Ada sebuah hukum yang berlaku secara umum dalam dunia investasi: sebuah investasi yang menjanjikan return besar, maka investasi tersebut memiliki resiko yang sama besarnya dengan return yang dijanjikan. Sebaliknya, jika Anda mencari investasi dengan resiko kecil, biasanya return yang ditawarkan juga kecil.
Hal ini perlu dipahami mengingat tidak semua orang memiliki profil investasi yang sama. Ada orang-orang yang bertipe risk lover dengan alasan return yang dijanjikan juga besar. Sebaliknya, ada juga yang lebih mengutamakan keamanan dananya dan mencari investasi dengan resiko seminimal mungkin dengan konsekuensi return yang dihasilkan juga kecil. Orang-orang seperti ini biasa disebut risk averter. Tidak ada yang lebih baik satu sama lainnya. Itu kembali kepada karakter pribadi masing-masing investor.
Ada beberapa jenis investasi yang memiliki resiko kecil di pasar finansial diantaranya deposito, reksadana terproteksi, Surat Utang Negara, dan tabungan. Yang bersifat high risk diantaranya adalah Saham dan produk bursa berjangka.
Bagaimana dengan forex trading? Karena tergolong sebagai produk investasi bursa berjangka (index, komoditi dan forex), maka forex trading tergolong investasi yang sifatnya high risk. Artinya forex trading tergolong memiliki resiko tinggi. Salah satu yang tertinggi diantara instrumen investasi keuangan lainnya.
Beberapa faktor resiko yang harus Anda ketahui sebelum memulai investasi pada forex trading :
- Memiliki kemungkinan kehilangan dana 100%
- Arus dana sangat cepat (very liquid)
- Tidak ada metode trading yang dapat menjamin Anda pasti untung 100%. Ada banyak metode trading yang bagus namun tidak ada satu pun yang dapat menjamin pasti untung 100%.
Forex trading bukanlah sebuah “quick rich scheme” yang dapat membuat Anda kaya mendadak tanpa harus bekerja keras. Tidak. Itu mimpi! Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kerja keras merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mereka yang mengalami kesuksesan finansial dalam hidupnya. Termasuk mereka yang sukses melalui forex trading. Diperlukan kerja keras untuk mempelajari analisa dan perilaku pasar sehingga kita dapat menebak arah pergerakan harga dengan akurat. Begitu juga diperlukan mental ekstra ketika hasil trading tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
Tanyakanlah pada trader-trader sukses yang Anda kenal, apakah mereka pernah mengalami jatuh bangun dalam trading mereka. Dan jawabannya hampir pasti adalah ya. Kesuksesan hanyalah disediakan bagi mereka yang mau berusaha dan belajar terus menerus memperbaiki dirinya.
Nah berkaitan dengan resiko yang harus dihadapi jika kita hendak memulai investasi di forex, diperlukan kiat-kiat khusus untuk memperkecil, atau bahkan membalikkan posisi kita yang tadinya minus menjadi kembali positif dan memperoleh untung. Berikut beberapa kiat dan manajemen resiko yang bisa Anda ambil:
- Cut loss
Merupakan aksi menutup posisi Anda yang berlawanan dengan pergerakan harga pasar. Cut loss digunakan untuk membatasi kerugian yang dialami sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi. - Switching
Aksi ini mirip dengan cut loss, namun bedanya setelah menutup posisi kita yang merugi, kita
membuka posisi baru dengan arah yang sama dengan pergerakan harga pasar. - Averaging
Cara ini memerlukan modal ekstra untuk mempertahankan posisi yang telah kita buka yang ternyata bergerak berlawanan dengan harga pasar. - Hedging
Hedging adalah suatu keadaan dimana kita membuka 2 posisi berlawanan secara bersamaan yaitu membuka open posisi buy, tapi juga sekaligus membuka open posisi sell secara bersamaan dengan tanpa di pasangi stop loss melainkan hanya target profit saja biasanya target profitnya berkisar 30-50 poinan adapun maksud dan tujuannya adalah supaya kita memperoleh profit disaat terjadi swing harga baik saat harga bullish maupun saat harga bearish
Ketiga manajemen resiko diatas sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Jadi, betapa sayangnya kita mengalami kerugian hanya karena kita tidak mengatahui hal diatas. Namun apakah dengan mengetahui ketiga manajemen resiko tersebut kita dipastikan tidak pernah mengalami loss?
Jawabannya tentu saja tidak. Kalau Anda cermati, ketiga manajemen resiko diatas bertumpu pada satu hal: kemampuan kita menganalisa pergerakan harga. Ya, memang itulah inti dari forex trading. Manajemen resiko bahkan tidak pernah menjadi efektif apabila kita tidak mampu melakukan analisa dengan benar dan akurat. Jadi, mengetahui analisa adalah keharusan dalam memulai investasi di forex trading.
Jika kita dapat menerapkan manajemen resiko dengan disiplin maka profit akan segera kita dapatkan. Forex itu butuh kesabaran, kosistensi dan kedisiplinan maka keuntungan itu akan datang dan forex akan lari dari orang-orang yang serakah kepadanya. Untuk itu jadilah orang yang penyabar kalau ingin sukses!
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar